Thursday 25 July 2013

Aktivis Dakwah Kampus : Pemuda, Media dan Kamuflase

Posted By: Unknown - 2:30 pm

Share

& Comment



“Generasi Muda sebagai pewaris, penerus cita-cita perjuangan bangsa dan sebagai sumber insani bagi pembangunan nasional, ibarat mata rantai yang tergerai panjang, posisi generasi muda dalam masyarakat menempati mata rantai yang paling sentral dalam artian bahwa, pemuda berperan sebagai pelestari nilai budaya, kejuangan, pelopor dan perintis pembaruan melalui karsa, karya dan dedikasi.” Kurang lebih seperti itulah departemen pertahanan negara indonesia mendeskripsikan sosok pemuda.

Memang benar adanya jika pemuda juga sering disebut agent of change yang memberi perubahan dan membentuk wajah bangsanya mau seperti apa. Baik buruk dan maju mundurnya bangsa, pemuda jua yang menentukan. Maka diperlukan pemuda unggulan untuk memajukan suatu bangsa.

Bangsa indonesia ialah bangsa yang besar, beribu pulau beratus suku dan bahasa membentang dibumi nusantara dari sabang sampai merauke. Kekayaan alam yang melimpah ruah dan letak geografis dalam percaturan dagang dunia yang strategis ialah salah satu bukti karunia Allah SWT yang tiada terkira nilainya.

Dengan kebesaran bangsa indonesia dan kekayaan alamnya apakah belum cukup untuk menjadi bangsa yang terhormat? Kenyataannya kita bukanlah bangsa terhormat, berapa kali bangsa kita dilecehkan, kedaulatan kita diusik, serta seberapa besar posisi bangsa ini dalam percaturan dunia?

Problem Internal

Memang tak mudah untuk memajukan bangsa, tapi tak mustahil untuk mewujudkannya. Tapi kondisi kekinian bangsa indonesia masih jauh dari harapan, korupsi masih menjadi konsumsi, tawuran dijadikan kegiatan, narkoba dan sabu bukan barang tabu dan tengoklah ke masjid, berapa pemuda yang ada? Satu atau dua? Tak banyak.

Masalah diatas memang beragam, tapi penyebab utamanya sama ialah masalah degradasi akhlak dan mental para pemuda. Pemuda yang jauh dari akhlak islam dan lebih cenderung digiring kearah kemurtadan dengan cara kamuflase yang sangat rapi sehingga tanpa kita sadari pola hidup dan pola pikir pemuda telah jauh dari nilai – nilai agama islam.

Pemurtadan dengan metode kamuflase memang sedang hangat – hangatnya diperbincangkan belakangan ini, karena begitu rapi pola kamuflase tersebut sampai – sampai kita tidak sadar dan baru tahu ketika kita merasakan efeknya.

Salah satu propaganda pemurtadan yang sangat populer ialah gaya hidup pacaran yang cenderung membuka jalan ke arah perzinahan. Apakah ada sunnah nabi yang mengatakan kita diperbolehkan pacaran? Tentu tidak ada. Tapi bagaimana kenyataannya hari ini, apakah ada pemuda yang belum pernah pacaran? tak banyak. Gaya hidup barat tersebut lambat laun telah mengakar dikalangan pemuda indonesia, yang lama kelamaan akan meninggalkan lebih jauh nilai islami.

Pelajari Teknik Kamuflase

Pemurtadan semakin lama semakin bertubi – tubi menyerang pemuda bahkan anak – anak melalui berbagai macam cara, dan celakanya hal itu tak disadari oleh para orang tua. Sehingga mau tak mau kita harus mempelajari bagaimana dan dengan apa kamuflase tersebut dijalankan sehingga kita dapati solusi awal mengurangi efek yang ditimbulkannya.

Salah satu jalan kamuflase yang ramai ialah melalui media baik itu cetak maupun elektronik. Banyak sekali propaganda pacaran dan gaya hidup bebas dipertontonkan melalui tayangan FTV, sinetron maupun pemutaran film barat yang tentunya berlatar belakang budaya mereka yang serba free.

Celakanya TV merupakan salah satu media elektronik yang sering menampilkan propaganda tersebut malah dijadikan sarana hiburan dan mengisi waktu luang sebagian besar pemuda indonesia. Tanya kepada diri kita sendiri, apakah suka nonton TV saat waktu senggang atau beribadah kepada Allah SWT? walau belum ada survei pasti, apakah ada yang memprotes jika saya mengatakan bahwa sebagian besar pemuda indonesia lebih memilih menonton TV?.

Realita yang terjadi sekarang memang menyakitkan, tapi perlu kita dalami bagaimana kondisi kekinian yang sedang terjadi. Islam memang tidak melarang kita menonton TV, tapi kita harus waspada tentang apa yang kita tonton. Bagaimanapun juga acara yang sering kita tonton akan berdampak secara psikologis terhadap pola pikir dan pola hidup kita. Jadi sangat dianjurkan kita memilah acara apa yang boleh ditonton dan apa yang sebaiknya dihindari.

Acara yang direkomendasikan untuk ditonton tentu saja acara rohani islam, berita agar kita tidak ketinggalan kabar disekitar kita, acara – acara informatif ataupun motivasi yang membangkitkan semangat keislaman kita. Tentu sulit untuk berharap adanya channel islam/muslim mengudara diindonesia karena kebanyakan dunia pertelivisian indonesia dikuasai oleh orang non muslim ataupun jika orang muslim yang memimpin suatu stasiun televisi ia lebih memilih mengutamakan profit ketimbang memperhatikan fungsi sosial sebagai media dakwah.

Tak bijak memang jika kita hanya mengeluhkan keadaan, memilah tontonan ditelevisi memang bisa jadi solusi awal dari pencegahan masuknya mindset pemurtadan didalam benak kita. Akan tetapi lebih jauh lagi, perlu kita pelajari kenapa pemuda indonesia suka menonton tv. Alasan yang pertama dan utama ialah karena banyaknya waktu luang. Ada kecenderungan pemuda indonesia tidak suka mencari kesibukan yang bermanfaat seperti membaca, meneliti, ataupun belajar dan lebih suka bermain, bersenang – senang dan membuang waktu lama didepan layar kaca.

Berhenti Membuang Waktu

Mulai dari sekarang perlu kita sadari betapa berharganya waktu muda yang kita miliki. Berhentilah menghabiskan waktu hanya didepan layar kaca dan sendau gurau belaka. Lakukan sesuatu yang bermanfaat bagi perkembangan kapasitas diri kita sendiri. Ambil contoh kegiatan mentoring dikampus bagi kita pemuda dan mahasiswa. Dari sana kita banyak memperoleh manfaat, selain belajar tentang interaksi sosial, pengetahuan, kepemiminan, kita juga belajar menanamkan mindset pemuda islami yang sesuai Alqur’an dan As-sunah.

Dengan mengikuti mentoring kita belajar berinteraksi sosial melalui diskusi dan musyawarah. Menambah pengetahuan kita baik tentang agama ataupun tentang berita disekitar kita. Dan dengan berkumpul bersama pemuda lain dan dibimbing seorang pementor yang sudah berkompeten akan membimbing kita menanamkan nilai dan akidah islam didalam diri kita.

Selain mengikuti mentoring, kita juga dapat membunuh waktu luang kita dengan kesibukan berorganisasi khususnya kegiatan kerohaniahan islam (Rohis). Selain dapat menambah jiwa sosial, leadership, menjaga kualitas iman kita, menghindarkan kita dari maksiat, kita juga dapat menjaga waktu muda kita agar tetap berkualitas.

Lagi, Propaganda Pelemahan

Akhir – akhir ini kita digegerkan dengan statement menyesatkan dan bertujuan menjauhkan pemuda dari nilai islami dengan mengatakan bahwa rohis sebagai salah satu sarana perekrutan teroris. Padahal berawal dari rohislah dibentuk pemuda islam yang islami, tapi sekali lagi propaganda kelompok yang ingin pemuda islam menjauhi syariat agamanya dan agar mengikuti pola hidup mereka yang hedonis telah sukses mengubah wajah rohis dimata orang awam dan lagi – lagi melalui media televisi.

Apa yang terjadi sekarang memang makin memprihatinkan, tak sedikit mahasiswa yang awalnya tertarik mengikuti rohis akhirnya mundur secara perlahan karena niat yang kurang bulat dan didorong keengganan orang tua memberi restu kepada anaknya karena sudah termakan isu – isu miring tentang rohis yang belum dibuktikan kebenarannya.

Jadi, kita sebagai pemuda islam harus membuka mata kita lebar – lebar, hati – hati terhadap propaganda pemurtadan kepada kita semua pemuda islam indonesia yang makin menjauhi nilai islam. Bergeraklah dengan membuang waktu luang kita yang sia – sia terlebih dahulu, setelah itu mulailah berkarya dengan mencintai Allah SWT dan menekuni passion kita untuk mengisi waktu muda kita agar tetap berkualitas. Bagi kita seorang mahasiswa perlu mengikuti lembaga dakwah kampus (LDK) untuk memperbaiki dan menjaga kualitas iman kita serta menyampaikan kepada seluruh pemuda islam agar terhindar dari propaganda pemurtadan dan kembali berjiwa islami. 

Semoga Allah senantiasa menaungi kita semua, Amiin. Allahu a’lam.
                                               

                                                Wahyu Nur Rohim

About Unknown

Program Studi Teknik Geodesi Universitas Diponegoro Semarang. Lembaga Pers Mahasiswa Momentum. Rohis Athlas dan INSANI. Sherpa Mapala. Kemendagri BEM KM Undip. Geodet Berbagi. Turun Tangan Semarang. Orang Jawa. Survei Topografi.

0 comments:

Copyright © 2013 Ghostwriter™ is a registered trademark.

Designed by Templateism. Hosted on Blogger Platform.